Sabtu, 22 November 2014

KARATERISTIK PEMIMPIN DAN BAGAIMANA SIFAT SEORANG PEMIMPIN DALAM MENGHADAPI TANTANGAN



Haaii …. Haaiiii …
Selamat bertemu kembali setelah menghadapi UTS Mata Kuliah Perilaku Keorganisasian, untuk pertemuan setelah uts adalah  Materi yang di hadapi seorang Pemimpin . Bagaimana Karateristik seorang Pemimpin yang baik , Pemimpin yang efektif, bagaiaman seorang pemimpin menghadapi tantangan baik dalam bisnis dan ruang lingkup kinerja.
Menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah. Banyak yang mencela walaupun sudah banyak upaya dilakukan. Tidak hanya orang lain, bahkan oleh anggota timnya sendiri.
Lantas, seperti apa pemimpin yang baik itu. 10 Ciri pemimpin yang baik berikut akan memberikan sedikit gambaran kepada KITA semua, bagaimana harapannya seorang pemimpin akan menjadi lebih baik.




Karena memang tidak ada seorangpun yang sempurna. Begitu juga seorang pemimpin. Yang ada adalah perbaikan-perbaikan untuk menjadi lebih baik, menjadi lebih sempurna.
Setiap pilihan resikonya adalah harus disertai kesanggupan untuk mengontrol sesuatu yang kita pilih. Di situlah kelemahan kita sebagai bangsa Indonesia. Kita harus memilih pemimpin tanpa sedikit pun ada kesanggupan untuk mengontrol pemimpin yang kita pilih itu.
Bahkan lebih dari itu. Bukan hanya tidak sanggup mengontrol, kita bahkan tidak punya pengetahuan yang mencukupi sama sekali mengenai sesuatu yang kita pilih. Kita tidak tahu sebenarnya caleg ini kualitasnya bagaimana, hidupnya bagaimana, istrinya berapa, akhlaknya bagaimana, kita tidak tahu sama sekali. Dan kalau pun mereka tahu, mereka tak punya daya kontrol terhadap yang dipilihnya ini, tapi mau tak mau harus memilih
Pemimpin diukur dari tindakan dan hasil kerjanya, bukan hanya kepiawaiannya beretorika. Pandai beretorika tanpa action yang nyata adalah Bulsit. Mampu bekerja tanpa bisa beretorika bukanlah seorang memimpin, karena hanya akan menjadi sasaran tambahan pekerjaan bagi anggota timnya.

10 Ciri Pemimpin Yang Baik :
1. Jujur dan Dapat Dipercaya
Jujur dan dapat dipercaya adalah modal dasar seorang pemimpin. Tidak hanya anggota tim yang harus memiliki sifat ini. Dengan dilandasi oleh sifat ini, maka anggota timnya pun dengan sendirinya akan mengikuti pimpinannya.
2. Mampu Bertanggung Jawab
Tidak hanya menyalahkan anggota timnya apabila target yang telah ditentukan tidak berhasil dicapai. Seorang pemimpin pun harus mampu dan mau bertanggung jawab. Karena seorang pemimpin akan selalu diminta pertanggungjawabannya terhadap apa yang dipimpinnya dan keputusan yang diambilnya.
3. Mampu Menentukan Skala Prioritas
Seorang pemimpin hendaknya mampu menentukan skala prioritas. Dengan skala prioritas, anggota timnya mampu bekerja secara optimal dan mampu menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. Pimpinan yang baik mengetahui kapan waktunya lembur dan kapan waktunya pulang pagi.
4. Mampu Mendelegasikan Tugas
Pendelegasian tugas amat penting. Seorang pemimpin harus bisa mendelegasikan tugas kepada orang yang tepat. Selain itu, pendelegasian juga merupakan salah satu cara untuk mempercayai anggota timnya. Sehingga pemimpin mampu menempatkan anggota timnya sesuatu dengan kapasitas masing-masing anggotanya. The right man on the right job. Dan yang tidak kalah penting adalah dengan pendelegasian, pemimpin akan bisa lebih fokus kepada tugas yang lebih penting.
5. Cepat Menangani dan Mengatasi Masalah
Responsif dalam mengatasi masalah amat penting agar masalah yang muncul bisa dengan cepat tertangani dan mendapat solusi yang tepat. Sehingga permasalahan tidak berlarut-larut dan tidak menimbulkan permasalahan baru lainnya.
6. Memiliki Sikap Positif
Setiap pemimpin harus memiliki sikap positif. Hal ini penting, karena dengan sikap positif akan mampu melihat visinya kedepan dengan optimis, bukan sebagai sebuah beban yang harus dipikul.
7. Kemampuan Berkomunikasi Efektif
Pemimpin perlu berkomunikasi secara efektif agar pesan yang akan disampaikan jelas, tidak salah tangkap dan salah arah. Kemampuan ini mutlak dimiliki, karena mampu menyelaraskan semua anggota timnya mencapai tujuan yang ditentukan.
8. Keberanian Sosial dan Percaya Diri
Seorang pemimpin yang baik memiliki keberanian sosial dan kepercayaan diri yang tinggi. Sehingga seorang pemimpin mampu mengangkat harkat timnya. 3 cara untuk memboost keberanian perlu dibaca lagi.
9. Mampu Mengembangkan Setiap Anggota Tim
Setiap pemimpin yang baik selalu mengembangkan setiap anggota timnya. Karena dengan SDM yang kuat, tujuan yang hendak dicapai pun akan lebih mudah tercapai.
10. Mampu mengendalikan keadaan
Seorang pemimpin dituntut dapat mengendalikan keadaan. misalnya, seorang dituntut memiliki sifat humoris. Agar timnya pun mampu tertawa disaat suasana sedang dilanda masalah. Sehingga permasalahan tidak menambah beban yang sudah ada. Itulah 10 ciri pemimpin yang baik hendaknya harus dimiliki oleh setiap seorang pemimpin. Sehingga seorang pemimpin akan mampu menjadi man behind the gun.
Perkembangan globalisasi dan era teknologi informasi saat ini, tentunya seorang pemimpin harus mampu menganilisis setiap kemungkinan ancaman yang datang melalui pengumpulan informasi, pengolahan informasi, hingga  pengambilan keputusan yang tetap dalam penyelesaian permasalahan yang timbul. Dengan demikian, akan lahir kepemimpinan efektif dengan kemampuan analisis ( analytical skills ), fleksibel dan adaptasi (flexibility and adaptability skills ), dan kemampuan berkomunikasi ( Communication skills ).
Kepemimpinan efektif sangat dipengaruhi oleh kepribadian pemimpin dalam mewujudkan hubungan manusiawi dengan orang-orang yang dipimpinnya. Kepemimpinan akan berlangsung efektif apabila fungsi kepemimpinan diwujudkan sesuai dengan tipe dan karakter kepemimpinan yang dapat memberikan peluang bagi orang yang dipimpin untuk ikut berperan serta dalam melaksanakan keputusan-keputusan. Dengan demikian, hubungan efektif antara  pemimpin dan yang dipimpin dapat terintegrasi dalam satu kesatuan visi dan misi yang jelas. Robert Kiefner Greenleaf (1904-1990), mengemukakan bahwa “Servant Leadership” merupakan motivasi kunci pelayanan seorang pemimpin. Sedangkan, Larry Spears (1966), “ Servant Leadership ” lebih menekankan  pendekatan holistik kepada pekerjaan, kepekaan terhadap kepentingan.

Kompetensi Pemimpin
Pandangan lain menyatakan bahwa keberhasilan seorang pemimpin tergantung pada kompetensi yang dimilikinya. Seorang pemimpin dituntut memiliki konpetensi tertentu yang diperlukan untuk membawa orang-orang yang dipimpinnya. Berikut disampaikan beberapa pandangan tentang kepemimpinan yang mensyaratkan kompetensi tertentu yang harus dipenuhi bagi seorang pemimpin.
Kemampuan mempengaruhi pihak lain
Pertama seorang pemimpin harus mampu mempengaruhi orang yang dipimpinnya. Berikut disampaikan beberapa pendapat yang menyatakan hal tersebut.
J.B.Nash menyarankan bahwa kepemimpinan hendaknya sebagai upaya mempengaruhi perubahan dalam menuntun rakyat. Leadership implies influencing change in the conduct of people.
Tead memberikan batasan kepemimpinan sebagai aktivitas mempengaruhi rakyat untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan yang dikehendaki bersama. Leadership as the activity of influencing people to cooperate toward some goal which they come to find desirable.
Stogdill memberikan batasan kepemimpinan sebagai suatu proses atau tindakan  mempe- ngaruhi  kegiatan suatu kelompok terorganisasi dalam usahanya dalam menyusun dan mencapai tujuan. Leadership as the process (act) of influencing the activities of an organized group in its effort toward goal setting and goal achievement.
Tannenbaum, Wechsler dan Massarik memberikan batasan kepemimpinan sebagai berikut: “Pengaruh interpersonal, yang diterapkan dalam situasi dan diarahkan melalui proses komunikasi, menuju pada pencapaian tujuan khusus.” Leadership as interpersonal influence, exercised in a situation and directed, through the communication process, toward the attainment of a specific goal or goals
Kemampuan ketiga seorang pemimpin adalah mengupayakan  agar impian itu dapat diwujudkan secara nyata, dan rakyat memiliki  kemampuan nyata  untuk mencapainya. Dengan cara ini kepercayaan rakyat pada pemimpin  tumbuh dengan subur dan dipatuhi segala kehendaknya.
Berikut disampaikan pendapat Edgar F. Puryear Jr mengenai keberhasilan kepemimpinan dalam bidang militer: “There are many qualities that combine to make a leader successful. Among the most important are professional knowledge, decision, humanity, equity, courage, consideration, delegation, loyalty, selflessness, and character. From all my research, however, It is clear that there is absolutely nothing as important in successful leadership as character.”
Kemampuan manajerial
Pemimpin biasa dibedakan dengan seorang manajer atau administrator. Seorang manajer dituntut untuk mampu memberikan arah (direction), koordinasi (coordination), dan pengawasan  (control) terhadap tenaga yang dikelolanya. Seorang manajer diharapkan memiliki kemampuan menyusun perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengawasan (controlling), mengkoordinasi (coordinating), supervise (supervising), dan mamberi motivasi dan dorongan (motivating). Banyak pemimpin yang berhasil meski kurang memiliki kemampuan sebagai seorang manajer. Mereka lebih menitik beratkan pada kharisma yang dimiikinya. Namun bila seorang pemimpin memiliki kemampuan seorang manajer pasti akan lebih berhasil.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan manajerial  seorang pemimpin lebih dititik beratkan pada hal yang bersifat implementatif, di antaranya:
  • Defining objectives and maintaining goal direction, merumuskan tujuan dan mempertahankan arah tujuan.
  • Providing means for goal attainment, penyediaan sarana untuk mencapai tujuan.
  • Providing and maintaining group structure, penyediaan dan pemeliharaan struktur kelompok.
  • Facilitating group action and interaction, memfasilitasi kegiatan dan interaksi kelompok.
  • Maintaining group cohesiveness and member satisfaction, pemeliharaan keeratan kelompok dan kepuasaan anggota.
  • Facilitating group task performance, memfasilitasi penampilan tugas kelompok.[7]
Berikut disampaikan pendapat Edgar F. Puryear Jr mengenai keberhasilan kepemimpinan dalam bidang militer: “There are many qualities that combine to make a leader successful. Among the most important are professional knowledge, decision, humanity, equity, courage, consideration, delegation, loyalty, selflessness, and character. From all my research, however, It is clear that there is absolutrely nothing as important in successful leadership as character.”[8]
Puryear menekankan betapa penting kedudukan karakter bagi seorang pemimpin dalam melaksanakan tugasnya. Pengetahuan, kompetensi dan penguasaan manajerial merupakan dukungan terhadap keberhasilan kepemimpinan, yang berpusat pada karakter si pemimpin.
Dari uraian tersebut di atas,  seorang pemimpin perlu memenuhi berbagai syarat, baik mengenai karakter dan sifat-sifat yang harus dipenuhinya, dan beberapa kemampuan yang dituntut untuk dapat melaksanakan tugas kepemimpinannya. Karena seorang pemimpin hidup dalam era dan waktu tertentu maka persyaratan yang bersifat umum tersebut perlu disesuaikan dengan kondisi dimaksud. Dengan demikian pemimpin bagi bangsa Indonesia diharapkan pula untuk memenuhi syarat yang bersifat umum namun juga memenuhi syarat khusus yang merupakan kondisi dan jatidiri bangsa Indonesia.
TANTANGAN SEORANG PEMIMPIN :
Dari awal mari kita membuat suatu nuansa yang saling memahami sautu sama lain, menetapkan suatu tujuan yang realistis namun progressif dalam pencapaian yang lebih tinggi, hal inilah yang selalu menjadi pegangan bagi kita. Kadang kita melihat suatu itu terlalu sulit kita lakukan, namun yang namanya tim, jika suatu dilakukan secara bersama-sama, semua pemikiran dan tenaga bersatu, maka tidak ada suatu yang mustahil, akan terasa mudah, apalagi nilai tadi benar-benar digunakan dengan konsisten.
Memahami kompleksitas individu adalah suatu hal yang paling penting. Karena individu adalah khas dan berbeda dari makhluk lain. Makanya perlu perlakuan khusus yang kita lakukan. Pendekatan-pendekatan yang unik turut juga kita lakukan asalkan seorang pemimpin jangan terlalu kelihatan membabi buta dalam proses pengenalan itu. Pemimpin harus mampu menjaga jarak yang ideal agar garis hirarki itu tidak hilang tapi masih ada dalam porsi ideal tadi.
Dalam analisa saya, saya melihat ada delapan tantangan utama yang harus dihadapi oleh pemimpin puncak di hari ini.
Pertama, kemampuan untuk menjaga tingkat kesehatan perusahaan dalam wujud perusahaan yang kuat dan sehat.
Kedua, kemampuan membangun kepemimpinan yang harmonis disemua jenjang organisasi.
Ketiga, kemampuan membangun kekuatan sumber daya manusia yang berkualitas dalam menjawab setiap perubahan.
Keempat, kemampuan membangun lingkungan sosial yang mendukung bisnis perusahaan.
Kelima, kemampuan untuk memahami potensi pasar secara mendalam.
Keenam, kemampuan untuk bekerja dengan teknologi dan informasi yang sesuai dengan tuntutan zaman.
Ketujuh, kemampuan untuk menciptakan efisiensi dan penghematan secara menyeluruh di dalam organisasi.
Kedelapan, kemampuan untuk membangun komunikasi internal-eksternal perusahaan yang tangguh.
Kedelapan tantangan ini wajib dijawab secara cerdas oleh para pemimpin puncak di hari ini. Dalam organisasi hari ini kesiapan pemimpin untuk menjadi penunjuk arah bagi kesuksesan organisasinya sudah tidak dapat dikompromikan lagi . Sikap peduli pemimpin pada semua tantangan yang muncul akan menjadi titik terang buat organisasi ke arah yang lebih jelas. Dan, selanjutnya para pemimpin harus mampu mendefinisikan semua rencana dan sasaran tertinggi dalam bahasa yang sederhana, agar dapat dimengerti dan dipahami oleh semua level dari sumber daya manusia yang ada di dalam struktur organisasi perusahaan.
Para pemimpin di hari ini wajib bekerja keras untuk menata kekuatan internal organisasi agar dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkarakter sesuai kebutuhan bisnis perusahaan, yang memiliki kualitas dan semangat kerja yang super tinggi, serta nilai, prinsip, dan keberanian untuk berkreatifitas dalam batasan tanggung jawab masing–masing secara profesional dan harmonis.
Para pemimpin di hari ini wajib untuk menjadi inspirator bagi semua kekuatan sumber daya manusia perusahaan, agar para pemimpin dapat mengelola dan memanfaatkan semua potensi sumber daya organisasinya secara efisien dan semaksimal mungkin. Kepemimpinan yang memahami kehebatan kekuatan internal perusahaannya, khususnya kekuatan sumber daya manusianya pasti akan mampu menciptakan kinerja dan prestasi yang hebat.
Seorang pemimpin di hari ini haruslah mampu menunjukkan sikap bijaksananya dalam pola hidup sederhana yang terfokus pada upaya untuk mengangkat moral, perilaku, dan semangat dari semua potensi kekuatan sumber daya manusianya. Pemimpin harus mampu merancang strategi pengembangan sumber daya manusianya yang mencerminkan kekuatan mereka dalam merespons keragaman potensi pasar dan para pelanggan yang menjadi bagian tidak terpisahkan terkait keberadaan organisasi perusahaan di masa depan.
Para pemimpin wajib mendefinisikan misi dan visi dari masa depan perusahaan secara sederhana dan harus mudah dipahami oleh semua potensi kekuatan sumber daya manusia, termasuk para pelanggan. Kekuatan pemimpin dalam memompa motivasi dan semangat sumber daya manusianya dalam memahami misi perusahaan, akan memantapkan kedudukan perusahaan di masa kini dan di masa depan.
Para pemimpin wajib memberi arah kepada sumber daya manusianya untuk selalu mendengarkan pelanggan dan belajar untuk memberikan nilai lebih bagi kepuasan pelanggan.
Delapan tantangan pemimpin puncak akan menjadi dasar dalam membangun sebuah rencana strategi yang mencakup keunggulan kekuatan internal perusahaan. Tingkat kesehatan perusahaan akan menentukan kemampuan kepemimpinan dalam menjawab fundamental kekuatan perusahaan, kepemimpinan disemua jenjang juga merupakan sebuah kekuatan fundamental yang akan mengarahkan semua kepemimpinan dari level bawah sampai level puncak untuk selalu berada dalam satu persepsi dan visi, tenaga kerja berkualitas termasuk dalam kekuatan fundamental organisasi dalam menjawab kualitas produk dan kualitas layanan kelas satu, lingkungan sosial yang mendukung keberadaan sebuah organisasi dan kepemimpinannya akan menjadi kekuatan dalam menciptakan kepercayaan diri organisasi, potensi pasar yang dapat dikembangkan dan dijadikan sebagai basis langganan baru adalah harapan masa depan keberhasilan sebuah kepemimpinan, teknologi dan informasi wajib dimanfaatkan secara cerdas dan tepat sasaran dalam menjawab kebutuhan dan tuntutan para langganan, effisiensi dan penghematan menjadi kewajiban bagi kepemimpinan untuk menjaga dan merawat daya saing organisasinya, komunikasi internal dan eksternal merupakan sebuah jembatan yang wajib dibangun secara sempurna untuk menjawab semua kebutuhan kelangsungan organisasi.
Kedelapan hal di atas, akan menjadi akar keberhasilan bila sejak awal menjadi fokus dan perhatian para pemimpin. Para pemimpin memiliki kewajiban untuk membangun sumber daya manusia yang cerdas dengan semangat untuk menciptakan perusahaan yang sehat dan kuat dalam menghadapi persaingan global dan local yang semakin hari semakin ketat.
Kemampuan pemimpin tidak hanya terbatas pada meramal masa – masa menguntungkan, tetapi juga tentang masa-masa kekacauan yang mungkin muncul di hari esok. Keberhasilan akan terbentang luas bagi pemimpin yang mau memimpin dengan misi memberikan inspirasi dan motivasi kepada setiap karyawannya.
Para pemimpin harus membangun visi baru yang mempererat hubungan yang melintasi semua sektor yang ada di dalam perusahaannya. Niat baik dari para pemimpin untuk mau memberi semangat dan motivasi kepada semua karyawannya, pasti menciptakan gairah kerja yang super tinggi buat para karyawan dalam bekerja bersama prinsip kerja terbaik, visi, misi, dan siap menjadi mesin perusahaan yang andal.
Seorang pemimpin puncak wajib memiliki karakter yang menjaga perasaan setiap orang, serta mampu mendefinisikan tantangan yang dihadapi perusahaan secara sederhana. Kualitas pemimpin wajib dinyatakan melalui perilaku dan tindakan yang berkarakter membangun dan melindungi semua kekuatan sumber daya yang ada di dalam perusahaan, dan mengajarkan kepada sumber daya manusianya tentang bagaimana seharusnya bekerja dan melewati semua masa sulit dengan kemenangan.


Kamis, 09 Oktober 2014

Kualitas , Tujuan dan Konsep Manajemen yang digunakan untuk mengenali lawan bicara


Pertemuan Ketiga Mata Kuliah Perilaku Keorganisasian yang membahas bagaimana konsep-konsep manajamen yang di gunakan untuk mengenali lawan bicara kita .
Banyak orang mengartikan quality assurance dan quality control merupakan sebuah proses yang sama. Padahal terdapat perbedaan antara quality assurance dan quality control. Meskipun sama-sama bersumber dari kata “quality” yang berarti “kualitas”, namun tujuan dari kedua aktivitas ini berbeda. Menurut asumsi saya, awalnya quality assurance is part of quality control yang berarti quality assurance merupakan bagian dari quality control. Namun asumsi saya salah, ternyata terbalik bahwa quality control is a part of quality assurance. Dari beberapa sumber yang saya dapatkan, perbedaan quality assurance dan quality control dapat ditinjau dari beberapa aspek seperti definisi, tujuan, fokus, bagaimana, apa dan aspek lainnya yang dapat saya rangkum pada penjelasan perbedaan quality assurance dan quality control sebagai berikut.
Perbedaan Quality Assurance dan Quality Control
Description: perbedaan-quality-assurance-dan-quality-control
Definisi
Quality Assurance (QA) adalah kumpulan aktivitas yang bertujuan untuk memastikan proses pengembangan suatu produk berjalan dengan baik, baik itu sebuah produk perangkat lunak maupun produk lainnya. Sedangkan Quality Control (QC) adalah kumpulan aktivitas yang bertujuan untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan atau dengan kata lain berfokus pada hasil produksi apakah sesuai dengan requirement atau spesifikasi awal yang ditetapkan. Dari kedua definisi tersebut dapat kita artikan bahwa QA memastikan proses pengembangan produk berjalan dengan baik sedangkan QC memastikan hasil produksi sesuai dengan spesifikasi awal produk.
Fokus
QA berfokus pada upaya pencegahan terjadinya kesalahan pada proses pengembangan produk sedangkan QC berfokus pada identifikasi atau koreksi hasil produksi.
Tujuan
Description: qulity-controlQA bertujuan untuk meningkatkan proses pengembangan dan testing agar tidak terjadi kesalahan selama produk dikembangkan, sedangkan QC bertujuan untuk mengidentifikasi kesalahan setelah produk dikembangkan sebelum produk di release ke luar organisasi atau perusahaan.
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.



POAC(Planning, Organizing, Actuating, and Controlling)

Secara umum, dunia manajemen menggunakan prinsip POAC. atau Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling. Prinsip manajemen ini banyak digunakan oleh organisasi dewasa ini untuk memajukan dan mengelola organisasi mereka. Berikut akan kami jelaskan masing masing point tersebut :
1.      Planning
Dalam perencanaan ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan. Yaitu harus SMART yaitu Specific artinya perencanaan harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya. Tidak terlalu melebar dan terlalu idealis. Measurable artinya program kerja atau rencana harus dapat diukur tingkat keberhasilannya. Achievable artinya dapat dicapai. Jadi bukan anggan-angan. Realistic artinya sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada. Tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Tapi tetap ada tantangan. Time artinya ada batas waktu yang jelas. Mingguan, bulanan, triwulan, semesteran atau tahunan. Sehingga mudah dinilai dan dievaluasi.


2.      Organizing
Agar tujuan tercapai maka dibutuhkan pengorganisasian. Dalam perusahaan biasanya diwujudkan dalam bentuk bagan organisasi. Yang kemudian dipecah menjadi berbagai jabatan. Pada setiap jabatan biasanya memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang dan uraian jabatan (Job Description). Semakin tinggi suatu jabatan biasanya semakin tinggi tugas, tanggung jawab dan wewenangnya. Biasanya juga semakin besar penghasilannya. Dengan pembagian tugas tersebut maka pekerjaan menjadi ringan. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Disinilah salah satu prinsip dari manajemen. Yaitu membagi-bagi tugas sesuai dengan keahliannya masing-masing.


3.      Actuating
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan pelaksanaan kerja. Untuk itu maka dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan kerjasama. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun. Kecuali memang ada hal-hal khusus sehingga perlu dilakukan penyesuian. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.

4.      Controlling
Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan visi, misi, aturan dan program kerja maka dibutuhkan pengontrolan. Baik dalam bentuk supervisi, pengawasan, inspeksi hingga audit. Kata-kata tersebut memang memiliki makna yang berbeda, tapi yang terpenting adalah bagaimana sejak dini dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pengorganisasian. Sehingga dengan hal tersebut dapat segera dilakukan koreksi, antisipasi dan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan situasi, kondisi dan perkembangan zaman.


Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusn alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik.
Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh banyak ahli, diantaranya adalah :
1.G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.
2.Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif.
3.Horold dan Cyril ODonnell : Mereka mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
4.P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta dan data, penelitian yang matang atas alternatif dan tindakan.

2..Fase Pengambilan Keputusan
1.Aktivitas intelegensia ; Proses kreatif untuk menemukan kondisi yang mengharuskan keputusan dipilih atau tidak.
2.Aktifitas desain ; Kegiatan yang mengemukakan konsep berdasar aktifitas intelegensia untuk mencapai tujuan.
Aktifitas desain meliputi :
- menemukan cara-cara/metode
- mengembangkan metode
- menganalisa tindakan yang dilakukan.
3.Aktifitas pemilihan ; Memilih satu dari sekian banyak alternatif dalam pengambilan keputusan yang ada. Pemilihan ini berdasar atas kriteria yang telah ditetapkan.
Dari tiga aktifutas tersebut diatas, dapat disimpulkan tahap pengambilan keputusan adalah :
a. Mengidentifikasi masalah utama
b. Menyusun alternatif
c. Menganalisis alternatif
d. Mengambil keputusan yang terbaik
3. Teknik Pengambilan Keputusan
1.Operational Research/Riset Operasi ; Penggunaan metode saintifik dalam analisa dan pemecahan persoalan.
2.Linier Programming ; Riset dengan rumus matematis. Teori Pengambilan Keputusan
3.Gaming War Game ; Teori penentuan strategi.
4.Probability ; Teori kemungkinan yang diterapkan pada kalkulasi rasional atas hal-hal tidak normal.
4.Proses Pengambilan Keputusan
Menurut G. R. Terry :
1. Merumuskan problem yang dihadapi
2. Menganalisa problem tersebut
3. Menetapkan sejumlah alternatif
4. Mengevaluasi alternatif
5. Memilih alternatif keputusan yang akan dilaksanakan
Menurut Peter Drucer :
a. Menetapkan masalah
b. Manganalisa masalah
c. Mengembangkan alternatif
d. Mengambil keputusan yang tepat
e. Mengambil keputusan menjadi tindakan efektif